Breaking News

Responsive Ad Here
Responsive Ad Here

Effendi Gazali Beri Pendapat Pada KKN-PERUBAHAN ISU PEMILI2024

Responsive Ad Here

 

JAKARTA,WARNA BERITA.ONLINE-


Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali berpendapat pertarungan Pemilu 2024 berbeda dengan Pemilu 2019. Dia menyebut isu di Pemilu 2024 lebih runcing dari isu di 2019.

"Kali ini ada isu KKN (korupsi kolusi nepotisme), dia akan berhadapan yang paling besar itu dengan perubahan. Jadi ini justru sebetulnya potensinya itu lebih tajam daripada sekadar dulu katakan antara cebong dan kampret," kata Effendi saat acara Adu Perspektif detikcom x Total Politik di YouTube detikcom, Senin (23/10/2023).

Effendi pun mengungkit soal dinasti politik. Menurutnya, isu itu justru akan dipakai oleh kubu perubahan nantinya.

"Menurut saya, saya setuju sekali kalaupun ini politik dinastinya relatif subjektif. Kalau semua peraturan nggak ada yang dilanggar, dan harusnya semua hak setara, aparatur negara tidak main. 200 Kali saya akan sebut karena nggak usah disuruh, saya diangkat oleh Jokowi, kalau kita kalah, malu. Di mana muka, ini harga diri kan?" ucapnya.

Namun demikian, Effendi mendorong agar Pemilu 2024 tetap lah damai. Meski, kata dia, akan muncul identitas baru yakni perubahan dan KKN.

"Saya katakan pemilu ini harus damai, namun lepas dari sekadar politik identitas di 2019, ini ada suatu identitas baru, yaitu perubahan melawan KKN, yang mana itu adalah pencetus besar dari 98 (reformasi). KKN-nya yang dipersoalkan, anda mempercepat dinasti yang nggak normal," ujar dia.

Lebih lanjut, Effendi menyebut potensi pertarungan dua isu ini akan ada. Dia memprediksi ini akan dimulai setelah para paslon mendapatkan nomor urut.

"Saya ingin katakan ini perlu kita hindari tapi potensinya ada, kapan potensinya? saya ingatkan potensi ini ada, karena apa? Potensi ini mulai keluar kapan? 14 November. Sesudah nomor undian keluar. Kalau sudah terdaftar resmi, sudah dikasih nomor urut, orang boleh ngomong dong, perubahan, perubahan," ujar dia.

Terlepas dari dinamika dinasti politik dan yang lainnya, Ketua DPP PAN Saleh Daulay berharap agar Pemilu 2024 tetap damai. Dia menyebut semua pihak harus menjaga pemilu yang akan datang tetap damai.


"Kira-kira akan terjadi clash of titans, menurut saya itu mesti kita sama-sama menjaga supaya pemilu kita tetap damai, jadi jangan sampai misalnya orang sekelas Adi Prayitno langsung mengatakan 'oh ini pemilunya akan kencang, akan keras' dan seterusnya, orang sudah panas. Mestinya kita kita ini ya kan yang berbicara di depan publik justru meneduhkan, yang kita dorong adalah pertarungan yang fair, jangan gunakan aparatur, itu boleh saja," ungkapnya.

Saleh mengingatkan bahwa yang akan dipertaruhkan pada Pemilu 2024 adalah masa depan bangsa. Dia menyebut 2024 merupakan landasan menuju Indonesia emas di 2045.


"Karena yang kita pertaruhkan adalah masa depan bangsa ini, ini kan terjadi proses pergantian kepemimpinan nasional untuk 10 tahun ke depan bisa tentukan 2045, di mana kita berharap bisa lebih besar lebih maju lah," tuturnya.

Setuju dengan Saleh, Effendi Gazali juga berharap pemilu yang akan datang tetap damai apapun dinamikanya. "Tapi damailah, prinsipnya setuju saya bahwa ini harus berlangsung damai," imbuhnya.

Begitu juga dengan Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Dia juga tidak sedang menakut-nakuti bahwa akan terjadi perpecahan.

"Oh nggak yang saya maksud nggak nakut-nakutin, biasa saja, yang saya maksud adalah tensi politik yang panas, ini pemilu kok bukan yang lain, pemilu memang ajang berkompetisi," tutur dia.

Sumber: detikNews

0 Komentar