Breaking News

Responsive Ad Here
Responsive Ad Here

2 Lansia Kakak Beradik Di Blitar Berkelahi Hingga Tewas Kan Sang Kakak

Responsive Ad Here


BLITAR,WARNA BERITA.ONLINE-

Kasiran (63) membunuh kakaknya sendiri, Kadir (68) dalam sebuah perkelahian, Sabtu (28/10/2023) malam.

Peristiwa berdarah tersebut terjadi di Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar Jawa Timur, 

Kadir meninggal dunia di lokasi dengan mengalami luka akibat benda tumpul di bagian kepala.

Sedang Kasiran mengalami luka akibat benda tajam di bagian kepala dan punggung. Kasiran sempat menjalani perawatan di Puskesmas Nglegok.

"Kakaknya (Kadir) meninggal dunia di TKP, sedang adiknya (Kasiran) mengalami luka di bagian kepala sebelah kiri dan punggung, masing-masing mendapat lima jahitan," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Hendro Utaryo, Minggu (29/10/2023).

Hendro mengatakan kakak beradik ini sempat saling duel di dekat rumah mereka. Rumah Kadir dan Kasiran hanya berjarak 7 meter.

Diduga, keduanya sama-sama membawa senjata saat berduel.

"Korban mengalami luka di kepala, dugaan sementara dipukul menggunakan cangkul. Kami mengamankan gagang cangkul di lokasi. Tapi, untuk senjata tajamnya masih kami cari," ujarnya.

Dikatakannya, polisi juga masih mendalami motif yang menyebabkan terjadinya duel maut antara kakak dan adik tersebut.

Informasi awal yang didapat polisi, kakak beradik ini memang sering terlibat cek-cok.

"Informasi dari tetangga, mereka memang sering cek-cok, warga takut melerai kalau mereka sedang cek-cok. Korban atau kakaknya orangnya temperamental," katanya.

Ketika keduanya berkelahi pada Sabtu (28/10/2023), warga juga takut melerai.

Setelah perkelahian itu, warga mengetahui Kadir sudah terkapar di dekat rumah adiknya.

"Warga tahu kakaknya sudah meninggal dunia di dekat rumah adiknya," ujarnya.

Ketua RT setempat, M Mujib, mengatakan, tetangga dari kakak-adik tersebut tidak mau mendekat dan melerai perkelahian karena mereka takut justru akan dimusuhi oleh Kadir.

“Orang-orang tidak berani mendekat takut malah diserang Pak Kadir,” ujar Mujib

“Kalau pun tidak diserang saat itu, warga takut nanti setelah perkelahian itu mereka dimusuhi Pak Kadir,” tambahnya.

Baik Kadir maupun Kasiran, ujarnya, sama-sama sudah lama hidup menduda setelah istri mereka meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Menurut Mujib, meski sudah berusia lanjut, Kadir dikenal warga sebagai sosok yang pemarah dan pendendam yang tidak segan melukai orang yang dianggap memusuhi dirinya.

Kata Mujib, Kadir yang sehari-hari bekerja sebagai tukang batu dan memelihara kambing itu pernah beberapa kali menganiaya warga.

Lebih dari setahun lalu, tuturnya, Kadir tiba-tiba melabrak sepasang suami istri tetangganya dan menganiaya mereka menggunakan palu.

Akibatnya, suami istri tetangga Kadir itu mengalami luka cukup parah. Kadir, lanjutnya, dilaporkan ke pihak kepolisian dan sempat menjalani hukuman kurungan atas tindak penganiayaan.


Setelah keluar dari penjara, kata Mujib, Kadir kembali membuat ulah dengan melabrak adiknya sendiri, Kasiran, dan menyerangnya menggunakan balok kayu.

“Saat itu, terjadinya malam hari juga. Pak Kasiran lari dan mengetuk pintu rumah saya meminta pertolongan pengobatan. Kepalanya bocor, mukanya berlumuran darah,” tutur Mujib.

Kronologi kejadian

Saat terjadi perkelahian maut pada Sabtu malam lalu, Mujib mengaku mendengar suara keributan dari arah rumah Kadir dan Kasiran yang berdekatan. Rumah Mujib tak jauh dari tempat tinggal mereka.

Malam itu, kata dia, sejumlah warga datang ke rumahnya guna melaporkan terjadinya perkelahian antara Kadir dan Kasiran.

“Saya akhirnya ke lokasi kejadian, tapi saya minta warga lain juga harus menemani saya. Saya sendiri terus terang takut kalau menghadapi Pak Kadir,” tuturnya.

Namun begitu sampai di lokasi kejadian, di pekarangan antara rumah Kadir dan Kasiran, kata dia, perkelahian sudah selesai dan meninggalkan tubuh Kadir dalam posisi tengkurap tak bergerak di atas tanah.

Sementara Kasiran, kata dia, meminta pertolongan warga untuk mengobati luka di kepalanya.


“Saya masih tidak berani mendekati Pak Kadir. Akhirnya Pak Kadus datang dan memeriksa denyut nadi Pak Kadir. Katanya, denyut nadinya lemah atau mungkin sudah meninggal,” tuturnya.


Sumber: Tribunnews 

0 Komentar