Breaking News

Responsive Ad Here
Responsive Ad Here

12 Siswi Madrasah Ibtidaiyah Dicabuli,Bupati Jekek Prihatin Dan Usulkan Pemerintah Pusat Buat Kurikulum Pendidikan Edukasi Seks

Responsive Ad Here

 

KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengaku prihatin atas kasus pencabulan yang menimpa 12 siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Dia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri akan melakukan evaluasi internal agar peristiwa kekerasan dan pelecehan seksual tidak terjadi di Kabupaten Wonogiri lagi.

“Kami akan lakukan evaluasi internal terhadap peristiwa percabulan 12 siswi yang terjadi di Kabupaten Wonogiri,” kata bupati yang akrab disapa Jekek itu dalam siaran pers, Selasa (6/6/2023). Menurutnya, hal tersebut menjadi momentum untuk saling mengingatkan dan menggugah kembali komitmen semua pihak agar terhindar dari segala sesuatu yang masuk dalam kualifikasi degradasi moral. Belajar dari kasus itu, Jekek menegaskan, perlunya pendidikan seks sejak dini dan harus masuk dalam ranah kurikulum pendidikan dasar.

Dengan demikian, kata dia, anak-anak yang duduk di bangku pendidikan dasar dapat mengantisipasi sejak dini kasus pelecehan seksual. “Kalau bicara pemahaman khusus apa itu pendidikan seks itu kan kita bicara kurikulum, saya sering bercerita bahwa anak yang sudah sekolah harus mengetahui batasan sesuai jenjang pendidikannya dan dikenalkan sejak awal sehingga bisa mengantisipasi,” ujarnya. Jekek menyebutkan, saat ini sekolah sudah memiliki kurikulum terkait pendidikan seks. Namun, titik berat kurikulum tersebut mengacu pada pendidikan agama.


“Maka dimensinya ini cukup luas dan bias. Sementara itu, pada saat hari ini kita dihadapkan pada kemajuan teknologi yang luar biasa,” jelasnya. Oleh karenanya, Jekek mengusulkan Pemerintah Pusat membuat kurikulum pendidikan untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak terkait batasan-batasan yang harus dijaga agar terhindar dari kasus pelecehan seksual.

Sumber:Kompas.com


0 Komentar